Rabu, 10 Agustus 2011

Vegetatif Buatan


PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF BUATAN
 

A.        TUJUAN
Terampil melakukan perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara menyambung, okulasi dan cangkok

B.        ALAT DAN BAHAN
1.       Gunting stek
2.       Pisau tajam
3.       Tanah gembur dan humus
4.       Plastik/sabut kelapa
5.       Tanaman untuk keperluan stek, okulasi, nyambung, dan cangkok
6.       vaselin

C.        CARA KERJA
Okulasi (menempel)
1.       Tentukan jenis tanaman yang akan ditempel
2.       Tentukan pula jenis tanaman yang masih muda dengan diameter batang ± 1 cm (sebesar jari kelingking) dan berasal dari biji serta mempunyai sifat batang dan perakaran yang kuat, untuk dijadikan batang bawah
3.       Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5 x 2 cm pada batang bawah
4.       Ambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang akan ditempel dengan ukuran yang sama dengan torehan pada batang bawah
5.       Tempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan tali rafia dan tutuplah dengan celah-celah yang ada dengan menggunakan vaselin
6.       Setelah tunas baru tumbuh, bukalah tali pengikatnya dan potonglah bagian atas dari tanaman bawah
Menyambung
1.         Carilah tanaman bawah (root stock) kira-kira sebesar jari kelingking
2.         Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih kurang 5 cm dari permukaan tanah dan beri sedikit sayatan pada potongan tersebut
3.         Ambillah ranting tanaman yang sejenis yang mempunyai sifat-sifat yang kita inginkan dan ukurannya kira-kira sama dengan ukuran batang bawah dan dipotong dengan kmeiringan yang sama dengan kemiringan potongan batang bawah dan diberi sedikit sayatan pada potongan batang bawah tersebut
4.         Sambungkan ranting tersebut dengan batang bawah, lalu ikat dengan menggunakan sloptip transparan atau tali rapia
5.         Buang ranting pada tanaman bawah dan jagalah tanaman tersebut agar tidak terkena sinar matahari terlalu banyak
Menyangkok
1.         Tentukan jenis tanaman yang anda inginkan untuk dicangkok, syaratnya memiliki cambium dan mudah anda jumpai
2.         Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter ± 2,5 cm dan tidak berpenyakit
3.         Kulit cabang tanaman tersebut sepanjang ± 10 cm dan berjarak 10-15 cm dari pangkal cabang
4.         Buanglah kambiumnya dengan cara mengoreknya sampai bersih
5.         Biarkan mongering selama 6-2 jam
6.         Tutuplah bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur dicampur kompos secukupnya
7.         Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua ujungnya

D.        TEORI
BuatanPerkembangbiakan secara buatan adalah berkembang biaknya tumbuhan tanpa bantuan campur tangan manusia.
1.       Metode Mencangkok / Cangkok
Mencangkok adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan jalan menguliti batang yang ada lalu bungkus dengan tanah agar akarnya tumbuh. Jika akar sudah muncul akar yang kokoh, maka batang tersebut sudah bisa dipotong dan ditanam di tempat lain.
2.       Merunduk / Menunduk
Merunduk adalah teknik berkembang biak tumbuh-tumbuhan dengan cara menundukkan batang tanaman ke tanah dengan harapan akan tumbuh akar. Setelah akar timbul, maka batang sudah bisa dipotong dan dibawa ke tempat lain.
3.       Menyetek / Nyetek
Menyetek adalah perkembangbiak tumbuhan dengan jalan menanam batang tanaman agar tumbuh menjadi tanaman baru. Contohnya seperti singkong.
4.       Menyambung / Mengenten
Mengenten adalah perkembang biakan buatan yang biasanya dilakukan pada tumbuhan sejenis buah-buahan atau ketela pohon demi mendapatkan kualitas buat yang baik.

E.         TABEL PENGAMATAN
Menempel (Okulasi)
NO
KONDISI TEMPELAN HARI KE-
1
Belum ada perkembangan
2
Belum ada perkembangan
3
Belum ada perkembangan
4
Belum ada perkembangan
5
Belum ada perkembangan
6
Belum ada perkembangan
7
Belum ada perkembangan
14
Muncul Mata tunas berwarna hijau

Menyambung
NO
KONDISI TEMPELAN HARI KE-
1
Belum ada perkembangan
2
Belum ada perkembangan
3
Belum ada perkembangan
4
Belum ada perkembangan
5
Belum ada perkembangan
6
Belum ada perkembangan
7
Belum ada perkembangan
14 - 21
Sambungan sudah mulai kuat

Menyangkok
NO
KONDISI TEMPELAN HARI KE-
1
Belum ada perkembangan
2
Belum ada perkembangan
3
Belum ada perkembangan
4
Belum ada perkembangan
5
Belum ada perkembangan
6
Belum ada perkembangan
7
Belum ada perkembangan
14 - 21
Cangkokan mulai terlihat menyatu


F.         PEMBAHASAN
Mencangkok
Teknik mencangkok ini telah umum digunakan oleh masyarakat. Tetapi dalam kegiatan pencangkokkan ini terdapat beberapa kelemahan antara lain ; praktikan atau pencangkok harus memiliki keahlian dalam pencangkokan ini, kegiatan pencangkokkan pada pohon yang telah tinggi sukar dilakukan karena untuk mencangkok harus lebih dahulu memanjat. Selain itu karena kegiatan pencangkokkan ini menggunakan cabag tanaman yang nantinya dipotong, maka terlalu boros dalam pengguanaan bahan tanam (batang yang untuk dicangkok). Untuk cangkokkan umumnya digunakan cabang orthotrof yang tidak telalu tua maupun terlalu muda yang umumnya berwarna hijau kecoklat-coklatan. Bahan untuk pembungkus cangkokkan biasanya digunakan sabut kelapa atau karung goni untuk membungkus tanah sebagai media perakaran. Supaya cangkokkan dapat berhasil dengan baik, dengan waktu yang relatif cepat dan ekonomis maka sabut kelapa atau karung goni diganti dengan plastik. Medium perakaran tanah dapat diganti dengan gambut atau lumut. Lumut yang digunakan sebagai media tanam mempunyai sifat selain anti septik juga dapat menahan kandungan air yang cukup tinggi, sehingga dalam pelaksanaan pencangkokkan tidak perlu terlalu sering disiram air. Mengenai kulit bagian atas yang diiris sebaiknya dioles dengan Rootone F yang berguna untuk mempercepat dan memperbanyak keluarnya akar.
Menyambung
Salah satu teknik menyambung yang dapat disampaikan dalam laporan ini adalah sambung celah. Adapun teknik-teknik dalam kegiatan sambung celah itu sebagai berikut :
a.         Batang bawah dipotong mendatar dengan gunting atau pisau yang tajam. Daunnya disisakan satuata dua pasang kemudian pada luka potongan batang dibuat celah ditengah-tengah sepanjang 3-4 cm dengan pisau sambung.
b.         Entres dipilih dari ruas ke dua dan dipotong per ruas + 7 cm. Daun dan cabang dikupir labih kurang 1,5 cm dari sumbu entres. Kemudian pangkan entres diruncingkan sebelah kanan dan kirinya sepanjang 3-4 cm.
c.         Entres kemudian dimasukkan sedalam celah pada batang bawah, kemudian diikat dengan tali rafia.
d.         Untuk menjaga kelengesan pada sambungan sambungan sungkup sengan kantong plastik.
e.         Untuk menjaga kelengesan tanah, sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan penyiraman.
f.          Setelah selang 30 – 35 hari dapat diketahui berhasil atau tidaknya penyambungan tersebut yaitu melihat ada tidaknya tunas yang tumbuh pada batang atas. Bila tunas sudah kelihatan tumbuh maka sungkup plastik harus dibuka.

Okulasi (menempel)
Perbanyakan tanaman dengan cara okulasi paling banyak dilakukan dalam perkebunan terutama pada perkebunan karet dan kakao. Beberapa kelebihan dari perbanyakan tanaman dengan cara okulasi yaitu :
·           Dengan cara diokulasi dapat diperoleh tanaman yang dengan produktifitas yang tinggi.
·           Pertumbuhan tanaman yang seragam.
·           Penyiapan benih relatif singkat.
·           Pada musim gugur daun pada tanaman karet daun yang gugur dari satu klon agar serentak pada waktu tertentu, dengan demikian akan memudahkan pengendalian penyakit Oidium hevea bila terjadi.
Kelemahan dari perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara okulasi yaitu :
ü  terkadang suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak adanya keserasian antara batang bawah dengan batang atas (entres)
ü  perlu menggunakan tenaga ahli untuk pengokulasian ini.
ü  Bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak terpenuhi kemngkinan gagal atau mata entres tidak tumbuh sangat besar.

Syarat tanaman dapat diokulasi yaitu :
v  tanaman tidak sedang Flush (sedang tumbuh daun baru)
v  antara batang atas dan batang bawah harus memiliki umur yang sama.
v  Tanaman harus masih dalam satu family atau satu genus.
v  Umur tanaman antara batang atas dan batang bawah sama.
v  Pada klon yang dijadikan batang bawah memiliki perakaran yang kuat/kokoh, tidak mudah terserang penyakit terutama penyakit akar, mimiliki biji/buah yang banyak yang nantinya disemai untuk dijadikan batang bawah, umur tanaman induk pohon batang bawah yang biji/buahnya akan dijadikan benih untuk batang bawah minimal 15 tahun, memiliki pertumbuhan yang cepat.
Pada klon yang akan dijadika batang atas atau entres tanaman harus memiliki produksi yang unggul, dan memiliki pertumbuhan yang cepat, dan tahan terhadap penyakit.
Teknik Mengokulasi :
v  Membuat Jendela Okulasi
Ukuran jendela disesuaikan dengan perisai dan besarnya batang bawah. Untuk batang bawah yang dibawah umur 5-6 bulan dapat ukuran jendela (¾ – 1) cm x (3 – 4) cm.
Torehan membujur dapat dimulai daribawah atau dari atas. Jarak torehan terbawah lebih kurang 5 cm dari tanah. Torehan melintang dapat dari atas atau dari bawah. Jika diatas jendela akan terbuka kebawah atau juga sebaliknya.
Sebelum ditoreh, batang dibersihkan dari kotoran atau tanah yang menempel akubat percikan air hujan. Setelah ditoreh akan keluar lateks, lateks ini dibiarkan membeku kemudian dibersihkan dengan kain sebelum jendela dibuka.
v  Mengambil Mata Okulasi
Mata okulasi diambil dari kayu okulssiyang sehat, segar dan mudah dikupas.
Mata okulasi diambil bersama sedikit bagian kayu, bentuk perisai yang ukuranya sedikit lebih kecil dari ukuran jendela okulasi. Pengambilan mata okulsi yang terlalu kecil akan mengakibatkan pemulihan luka lambat.
Untuk melepas bagian kayu, menariknya pelan-pelan supaya mata tetap menempel pada kulit. Pembuatan perisai harus bersih dan lapisan kambium jangan sampai terkena tangan atau kotoran. Perisai yang telah dibuat harus segera diselipkan ke jendela okulasi.
v  Menempel Mata Okulasi Dan Membalut
Setelah perisai disiapkan, jendela okulasi dibuka denga cara menarik bibir jendela okulasi. Perisai diselipkan dibawah jendela okulasi dan dijepit dengan ibu jari untuk memudahkan pembalutan. Dalam keadaan perisai terlalu kecil, diusahakan supaya tepi tepi bagian atas dan salah satu sisi perisai berimpit dengan jendela okulasi.
Pembalutan dimulai dari torehan melintang digunakan plastik ukuran 2 x 0,02 cm dengan panjang 40 cm. Akhir ikatan sebaiknya dibawah. Pada waktu membalut jangan sampai perisai bergeser.
Pemeriksaan Hasil Okulasi
Pemeriksaan pertama dilakukan 2-3 minggu setelah okulasi dilaksanakan bersamaan dengan pembukaan pembalut.Okulasi yang gagal diberi tanda dengan mengikat tali pada batang bawah, hal ini dilakukan untuk memudahkan okulasi janda. Pemeriksaan ke dua dilakukan 10 – 15 hari dari pemeriksaan pertama. Cara pemeriksaan sama seperti pemeriksaan pertama.
G.       KESIMPULAN
Setiap tumbuhan memiliki ciri-ciri makhluk hidup diantaranya berkembang biak, tetapi diantara kesamaan tersebut banyak sekali perbedaannya, dalam pembahasan kali ini dibahas masalah perkembangbiakan, perkembangbiakan tumbuhan terdiri dari dua yaitu vegetatif dan generative, tapi kali ini kita hanya membahas perkembangbiakan vegetatif, vegetatif terbagi dua seperti yang kita bahas sekarang yaitu vegetatif buatan, dalam perkembangbiakan vegetatif buatan tumbuhan atau tanaman memiliki berbagai cara untuk berkembangbiak diantaranya mencangkok, menempel dan menyambung. Biasanya kegiatan ini banyak digunakan oleh petani untuk memperbanyak hasil panen. sedangkan pada hewan ada yang bertunas, membelah diri, fragmentasi, Parthenogenesis. Tapi dalam penelitian kali ini kami hanya membahas pada tumbuhan saja.

H.       PERTANYAAN
1.    Mengapa pada celah-celah tempelan pada percobaan okulasi sebaiknya diolesi dengan vaselin?jelaskan!
      Jawab :
      Agar tidak terkena tangan atau kotoran

2.         Mengapa setelah mata tunas tumbuh menjadi tunas, tanaman bawah harus dipotong?
Jawab :
Karena tanaman bawah merupakan kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar.

3.    Pada hari keberapa tunas-tunas batang yang disambung pada percobaan menyambung mengalami pertumbuhan?
Jawab :
2-3 minggu

4.         Pada hari keberapa sambungan tersebut sudah menyatu dengan kuat?
Jawab :
30 – 35 hari

5.    Pada percobaan mencangkok, setelah cambium dikorek, sebaiknya sayatan dikeringkan selama 6-12 jam. Apa tujuan perlakuan tersebut?
Jawab :
Agar cambium tetap kering

6.    Pada hari keberapa akar cangkokkan yang anda kerjakan mulai tumbuh dan pada hari keberapa perakaran tersebut sudah cukup banyak dan siap disemaikan?
Jawab :
Pada hari ke 30-35 mulai tumbuh akar cangkokan dan pada hari 60-70 akar sudah siap disemaikan

0 komentar:

Posting Komentar

kritik dan saran harap menggunakan bahasa indonesia yang baik dan sopan

 

Cerita.. Informasi... dan Bisnis © 2008. Template Design By: SkinCorner